Pantun
Pujian Kepada Allah SWT
Banyaklah haji perkara haji
Haji berkunjung ke Baitullah
Banyaklah puji perkara puji
Pujian agung kepada Allah
Banyaklah lebah perkara lebah
Lebah meniti kepada galah
Banyaklah sembah perkara sembah
Sembah sejati kepada Allah
Pantun Pujian Kepada Nabi Muhammad, SAW
Banyak hari diantara hari
Tidak semulia hari Jum‘at
Banyak nabi diantara nabi
Tidak semulia nabi Muhammad
Banyaklah redup perkara redup
Redup alamat hari kan hujan
Banyaklah hidup perkara hdiup
Hidup Muhammad menjadi teladan
Jaringan puput merata-rata
Campakkan bilis ke dalam pukat
Keringlah laut menjadi tinta
Takkan tertulis ajaran Muhammad
Pantun Pujian Kepada Orang Tua
Banyaklah angsa berebut terbang
Membumbung angsa menuju lepak
Banyaklah jasa disebut orang
Agunglah jasa ibu dan bapak
Sebesar-besar mayang pinang
Takkan sama mayang kelapa
Sebesar-besar sayang orang
Tak sama sayang ibu bapa
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tiada murka
Jangan sakiti ibu dan bapak
Pantun Pujian Kepada Pemimpin
Banyaklah orang mencari rusa
Sekali tembak kaki berpilin
Banyaklah orang jadi penguasa
Tapi tak layak jadi pemimpin
Kalau hendak menyalin surat
Hari petang lampu berminyak
Kalau hendak mempimpin rakyat
Hati lapang ilmu pun banyak
Besarlah batang sagu bertampin
Bila dikerat mati ujungnya
Besar hutang jadi pemimpin
Dunia akhiratkan ditanggungnya
Kumpulan Pantun Nasehat Agama
Orang Bayang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
Pangkal dibelit di pohon jarak
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat yang dilarang syarak
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Pohon kerekot bunganya sama
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Petuah diikut segala ulama
Pohon kerekot bunganya sama
Buahnya boleh dibuat colok
Petuah diikut semua ulama
Jangan dibawa berolok-olok
Rusa banyak dalam rimba
Kera pun banyak tengah berhimpun
Dosa banyak dalam dunia
Segeralah kita minta ampun
Kera banyak tengah berhimpun
Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita meminta ampun
Kepada Allah tempat bermohon
Tuman dipegang jatuh ke laut
Disambar yu jerung tenggiri
Imanpun tetap sehingga maut
Di situ baru tahukan diri
Disambar yu jerung tenggiri
Sutan Amat mandi bersimbur
Di situlah baru tahukan diri
Malaikat memalu dalam kubur
Kait-kait di padang temu
Terap ditimbun di ujung galah
Baik-baik berpegang pada ilmu
Harapkan ampun pada Allah
Temu itu banyak warnanya
Ada yang putih ada yang biru
Ilmu itu banyak gunanya
Tiada boleh orang menggaru
Pecah cawan di atas peti
Cawan minum Sutan Amat
Tuhan Allah yang mahasuci
Jangan dilupakan setiap saat
Banyaklah hari antara hari
Tidak semulia hari Jumat
Banyaklah nabi antara nabi
Tidak semulia Nabi Muhammad
Delima batu dipenggal-penggal
Bawa galah ke tanah merah
Lima waktu kalau ditinggal
Ibu bapak pasti marah
Buah ini buah berangan
Masak dibungkus sapu tangan
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat kelak kampung halaman
Belah buluh bersegi-segi
Buat mari serampang ikan
Kuasa Allah berbagi-bagi
Lebih laut dan juga daratan
Asam rumbia dibelah-belah
Buah separuh di dalam raga
Dunia ikut firman Allah
Akhirat dapat masuk surga
Ambil galah kupaskan jantung
Orang Arab bergoreng kicap
Kepada Allah tempat bergantung
Kepada Nabi tempat mengucap
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Pantun Suka Cita
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Dibawa itik pulang petang
Dapat dirumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang
Dapat di rumput bilang-bilang
Menghisap bunga dengan mayang
Hati cemas menjadi hilang
Perut lapar menjadi kenyang
Juragan bernama Sutan Tahir
Muat beras bercampur pulut
Selama masa adikku lahir
Telah beroleh kawan bergelut
Orang Bandung memintal kapas
Anak Cina berkancing tulang
Ayah kandung pulanglah lekas
Ananda rindu bukan kepalang
Pergi mengail umpan sinangis
Dapatlah limbat gedang-gedang
Adik kandung jangan menangis
Orang penangis lambat gedang
Cina gemuk membuka kedai
Menjual embeh dengan pasu
Bertepuk adikku pandai
Boleh diupah dengan susu
Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
Mendapat baju dengan celana
Ayam kinantan terbang mengekas
Hinggap di ranting bilang-bilang
Melihat ibu pulang lekas
Hatiku besar bukan kepalang
Hanyut batang berlilit kumpai
Terdampar di ujung Tanjung Jati
Bunda pulang bapa pun sampai
Kemi semua berbesar hati
Saya tidak pandai menari
Sebarang tari saya tarikan
Saya tidak pandai menyanyi
Sebarang nyanyi saya nyanyikan
Kita menari keluar bilik
Sebarang ari kita tarikan
Kita bernyanyi adik-beradik
Sebarang nyanyi kita nyanyikan
Tengah rembang panas teduh
Peluh di badan habis bertitik
Ayuhai saudara jangan bergaduh
Lihatlah bunda sudah berbalik
Sayang pisang tiada berjantung
Bunga keluar dari kelopak
Penat sangat ibu mendukung
Adik tak juga mau gelak
Buai-buai dalam buaian
Buaian dari rotan saga
Panjang benar janggut tuan
Mari dibuat tali timba
Burung elang burung merpati
Terbang ke kubur mencari makan
Bukan kepalang senangnya hati
Melihat ibu pulang dari pekan
Banyaklah haji perkara haji
Haji berkunjung ke Baitullah
Banyaklah puji perkara puji
Pujian agung kepada Allah
Banyaklah lebah perkara lebah
Lebah meniti kepada galah
Banyaklah sembah perkara sembah
Sembah sejati kepada Allah
Pantun Pujian Kepada Nabi Muhammad, SAW
Banyak hari diantara hari
Tidak semulia hari Jum‘at
Banyak nabi diantara nabi
Tidak semulia nabi Muhammad
Banyaklah redup perkara redup
Redup alamat hari kan hujan
Banyaklah hidup perkara hdiup
Hidup Muhammad menjadi teladan
Jaringan puput merata-rata
Campakkan bilis ke dalam pukat
Keringlah laut menjadi tinta
Takkan tertulis ajaran Muhammad
Pantun Pujian Kepada Orang Tua
Banyaklah angsa berebut terbang
Membumbung angsa menuju lepak
Banyaklah jasa disebut orang
Agunglah jasa ibu dan bapak
Sebesar-besar mayang pinang
Takkan sama mayang kelapa
Sebesar-besar sayang orang
Tak sama sayang ibu bapa
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tiada murka
Jangan sakiti ibu dan bapak
Pantun Pujian Kepada Pemimpin
Banyaklah orang mencari rusa
Sekali tembak kaki berpilin
Banyaklah orang jadi penguasa
Tapi tak layak jadi pemimpin
Kalau hendak menyalin surat
Hari petang lampu berminyak
Kalau hendak mempimpin rakyat
Hati lapang ilmu pun banyak
Besarlah batang sagu bertampin
Bila dikerat mati ujungnya
Besar hutang jadi pemimpin
Dunia akhiratkan ditanggungnya
Kumpulan Pantun Nasehat Agama
Orang Bayang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
Pangkal dibelit di pohon jarak
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat yang dilarang syarak
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Pohon kerekot bunganya sama
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Petuah diikut segala ulama
Pohon kerekot bunganya sama
Buahnya boleh dibuat colok
Petuah diikut semua ulama
Jangan dibawa berolok-olok
Rusa banyak dalam rimba
Kera pun banyak tengah berhimpun
Dosa banyak dalam dunia
Segeralah kita minta ampun
Kera banyak tengah berhimpun
Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita meminta ampun
Kepada Allah tempat bermohon
Tuman dipegang jatuh ke laut
Disambar yu jerung tenggiri
Imanpun tetap sehingga maut
Di situ baru tahukan diri
Disambar yu jerung tenggiri
Sutan Amat mandi bersimbur
Di situlah baru tahukan diri
Malaikat memalu dalam kubur
Kait-kait di padang temu
Terap ditimbun di ujung galah
Baik-baik berpegang pada ilmu
Harapkan ampun pada Allah
Temu itu banyak warnanya
Ada yang putih ada yang biru
Ilmu itu banyak gunanya
Tiada boleh orang menggaru
Pecah cawan di atas peti
Cawan minum Sutan Amat
Tuhan Allah yang mahasuci
Jangan dilupakan setiap saat
Banyaklah hari antara hari
Tidak semulia hari Jumat
Banyaklah nabi antara nabi
Tidak semulia Nabi Muhammad
Delima batu dipenggal-penggal
Bawa galah ke tanah merah
Lima waktu kalau ditinggal
Ibu bapak pasti marah
Buah ini buah berangan
Masak dibungkus sapu tangan
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat kelak kampung halaman
Belah buluh bersegi-segi
Buat mari serampang ikan
Kuasa Allah berbagi-bagi
Lebih laut dan juga daratan
Asam rumbia dibelah-belah
Buah separuh di dalam raga
Dunia ikut firman Allah
Akhirat dapat masuk surga
Ambil galah kupaskan jantung
Orang Arab bergoreng kicap
Kepada Allah tempat bergantung
Kepada Nabi tempat mengucap
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Pantun Suka Cita
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Dibawa itik pulang petang
Dapat dirumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang
Dapat di rumput bilang-bilang
Menghisap bunga dengan mayang
Hati cemas menjadi hilang
Perut lapar menjadi kenyang
Juragan bernama Sutan Tahir
Muat beras bercampur pulut
Selama masa adikku lahir
Telah beroleh kawan bergelut
Orang Bandung memintal kapas
Anak Cina berkancing tulang
Ayah kandung pulanglah lekas
Ananda rindu bukan kepalang
Pergi mengail umpan sinangis
Dapatlah limbat gedang-gedang
Adik kandung jangan menangis
Orang penangis lambat gedang
Cina gemuk membuka kedai
Menjual embeh dengan pasu
Bertepuk adikku pandai
Boleh diupah dengan susu
Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
Mendapat baju dengan celana
Ayam kinantan terbang mengekas
Hinggap di ranting bilang-bilang
Melihat ibu pulang lekas
Hatiku besar bukan kepalang
Hanyut batang berlilit kumpai
Terdampar di ujung Tanjung Jati
Bunda pulang bapa pun sampai
Kemi semua berbesar hati
Saya tidak pandai menari
Sebarang tari saya tarikan
Saya tidak pandai menyanyi
Sebarang nyanyi saya nyanyikan
Kita menari keluar bilik
Sebarang ari kita tarikan
Kita bernyanyi adik-beradik
Sebarang nyanyi kita nyanyikan
Tengah rembang panas teduh
Peluh di badan habis bertitik
Ayuhai saudara jangan bergaduh
Lihatlah bunda sudah berbalik
Sayang pisang tiada berjantung
Bunga keluar dari kelopak
Penat sangat ibu mendukung
Adik tak juga mau gelak
Buai-buai dalam buaian
Buaian dari rotan saga
Panjang benar janggut tuan
Mari dibuat tali timba
Burung elang burung merpati
Terbang ke kubur mencari makan
Bukan kepalang senangnya hati
Melihat ibu pulang dari pekan